Pengertian Surga
Sorga, atau juga surga(bahasa Sanskerta svarga, स्वर्ग, "kayangan")
adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut
beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa
hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya.
Dalam bahasa Jawa kata tersebut diserap menjadi swarga. Sorga dalam
bahasa Arab disebut jannah, sedangkan dalam bahasa Hokkian digunakan
istilah thian (天).
Surga Menurut Islam
Tanah dan lumpur surga terbuat dari zafaran, berupa tepung putih
beraroma kesturi dan sangat bersih. Cahaya surga itu berwarna putih,
bersinar terang, aromanya semerbak. Disana terdapat gedung megah dan
sungai-sungai yang mengalir. Ada istri-istri yang cantik jelita,
perhiasan-perhiasan yang banyak, tanaman-tanaman, berbagai macam
kesenangan dan kenikmatan di tempat yang tinggi. Siapkah Anda
memasukinya? Katakan: “Insya Allah”.
Di surga terdapat Ghuraf yakni bangunan transfaran yang tinggi,
diberikan bagi mereka yang baik ucapannya, suka memberi makan, berpuasa
dan shalat malam. Juga diberikan kepada orang-orang yang membangun
masjid dan tabah menghadapi ujian dan kesedihan.
Setiap mu’min mengenal tempat tinggalnya di surga walaupun ia belum
pernah melihat sebelumnya. Kondisi fisik orang mu’min ketika memasuki
surga itu mirip Adam, tingginya 60 hasta, berambut pendek, belum
berjenggot, dan matanya bercelak. Tampilannya bagaikan orang berusia
sekitar 30 tahun. Allah menjadikannya seperti itu walaupun ia mati dalam
keadaan anak-anak atau pun tua renta.
Hidangan pertama penduduk surga adalah sekerat daging dari hati ikan
paus dan minumannya adalah salsabila. Setelah itu mereka makan daging
sapi jantan.
Menurut riwayat dari Nabi, aroma surga bisa dicium dari jarak 100 tahun.
Tapi bagi orang-orang yang membunuh ahli dzimmah, anak-anak durhaka,
pemutus hubungan, dan mereka yang menasabkan dirinya pada orang lain,
tertutup baginya dari mencium aroma surga tersebut. Naudzubillah.
Di surga terdapat pohon Thalhu, bidara yang durinya diganti dengan
munculnya buah-buahan yang 1 butirnya memiliki 70 rasa yang berbeda. Ada
juga pohon Thuba (QS. Waqi’ah: 31) yang naungannya sejauh perjalanan
selama 100 tahun. Dari kelopak bunga pohon inilah pakaian ahli surga
berasal.
Buah-buahan surga itu beraneka ragam layaknya buah-buahan di dunia (QS.
Al-Baqarah: 25). Bahkan sabda Nabi menyebutkan bahwa buah-buahan dunia
sebenarnya berasal dari surga, hanya saja ia berubah sedangkan
buah-buahan di surga tidak berubah sama sekali.
Penduduk surga minum dari sungai-sungai di surga yang hulunya adalah
dari surga Firdaus. Buah-buahannya dekat tersaji, mereka mendapatkan apa
saja yang diinginkannya. Jika mereka melihat ke arah burung surga den
tertarik kepadanya, maka dengan segera burung itu jatuh ke hadapannya
dalam kondisi masak dan siap dimakan. Sementara itu 70 piring beragam
corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya telah disiapkan.
Mereka juga minum dari sungai al-kautsar yang airnya lebih putih dari
susu dan lebih manis dari madu. Ia adalah minuman campuran jahe.
Tapi, meskipun makan dan minum penduduk surga itu tidak buang kotoran
atau kencing. Makanan dan minumannya dikeluarkan melalui keringat dan
sendawanya yang harum.
Pakaian ahli surga adalah sundus dan istabraq (sutra bulu halus dan
tebal), keluar dari kelopak bunga pohon Thuba dan warnanya
bermacam-macam, putih, merah, hijau, kuning, dan hitam. Mereka memakai
gelang emas dan perak, mahkota intan berlian yang mutiaranya adalah
yakut. Jika manusia di dunia ini melihat pakaian-pakaian tersebut, tentu
mereka pingsan karena tidak tahan melihatnya.
Kasur mereka tebal dan empuk. Tempat mereka tinggal berhamparkan
permadani yang sangat indah. Ada kemah yang tingginya hingga 60 mil dan
setiap sudutnya terdapat istri-istrinya, ada ranjang berderetan yang
berhias, bisa merendah ataupun menaik. Tapi ranjang ini bukanlah untuk
tidur, karena di surga itu tidak ada tidur sebagaimana dikatakan Nabi:
“Tidur itu adalah saudara kematian. Ahli surga tidaklah tidur”. Bagi
mereka disediakan sofa al-arikah, yakni sofa pengantin yang dipaduakan
dengan ranjang yang berhias. Di dalamnya mereka dilayani oleh
pelayan-pelayan yang senantiasa muda.
Isteri-isteri penghuni surga itu muthahharah, yakni bersih dari haid,
ingus, ludah, najis, dan tinja. Mereka disebut al-hur karena senantiasa
muda, cantik, kulitnya mulus, bagian hitam matanya sangat hitam dan
bagian putihnya sangat putih. Mereka tidak pernah digauli oleh siapapun
sebelumnya, dipingit dan selalu perawan. Mereka disebut uruban karena
selain cantik juga amat pandai berkomunikasi dan pandai memberikan
kepuasan seksual kepada suaminya. Mereka disebut kawaaiba
karena—maaf—amat montok payudaranya. Demikian disebutkan Nabi. Dan
disebut huurun iin karena putih kulitnya bagai mutiara. Badan mereka
transparan bagaikan yakut. Kamar mereka dari mutiara yakut dan
ranjangnya dihias dengan mutiara lu’lu. Mereka tidak pernah bosan
melakukan jima’. Lelaki surga tak pernah ‘loyo’ dan wanita surga tak
pernah ‘sakit’. Kekuatan mereka dalam berjima’ adalah 100 kali lipat.
Disebutkan oleh Nabi bahwa laki-laki penghuni surga itu dapat berjima’
dengan 100 perawan dalam satu petang. Mereka tidak pernah lemas,
syahwatnya tidak padam dan farji wanita surga tidak pernah tertutup. Di
surga bisa juga terjadi kehamilan jika mereka menghendakinya. Tapi
kehamilan, menyusui dan tumbuh berkembangnya itu terjadi dalam sesaat.
Ahli surga diberi 2 orang istri dari wanita dunia dan 70 orang istri
dari wanita surga. Tapi wanita dunia itu lebih baik dari wanita surga
disebabkan ibadahnya ketika di dunia. Di akhirat nanti wanita yang
ketika di dunia pernah memiliki lebih dari 1 suami, boleh memilih mana
yang menurutnya terbaik.
Di surga itu ada nyanyian (QS. Rum: 15). Menurut Yahya bin Abu Katsir
al-habrah dalam ayat tersebut berarti paduan suara yang merdu. Bukan
hanya itu, pohon-pohonan dan gesekan ranting-rantingnya pun menimbulkan
suara-suara yang indah. Juga nyanyian bidadari untuk suaminya. Ada pula
suara tasbih para malaikat yang demikian merdu.
Penghuni surga juga memiliki kendaraan berupa kuda dari mutiara yakut
atau apa saja yang diinginkannya. Mereka saling berkunjung (Ash-Shafat:
50-57), penduduk surga kelas atas berkunjung ke surga kelas bawah. Tapi
penduduk surga kelas bawah tidak dapat berkunjung ke surga kelas atas,
kecuali mereka yang saling mencintai karena Allah. Jika mereka saling
rindu, mendekatlah ranjang-ranjang mereka dan bertemu bernostalgia.
Bahasa mereka adalah bahasa Arab. Setiap hari Jum’at diselenggarakan
pasar gratis, mereka pulang ke rumahnya masing-masing membawa apa saja
yang diinginkannya.
Di surga ada juga kenaikan tingkat, yakni bagi mereka yang didoakan oleh
anak-anaknya ketika di dunia. Mereka dipertemukan dan dikumpulkan oleh
Allah (QS. At-Thur: 21) walaupun tidak sama derajatnya.Begitulah
gambaran sekilas tentang surga berdasarkan kabar yang disampaikan Nabi
Muhammad saw.
Dipublikasikan dan Diposting oleh : Muhlis,S.Ag.,M.S.I. (PPAI Kebonagung Demak ).
Semoga Bermanfaat,
Baca Artikel Menarik Lainnya hanya di fadlybachtiar.blogspot.com
Surga Menurut Beberapa Agama ( Part.2 - Kristen )
Surga Menurut Beberapa Agama ( Part.3 - Hindu )
Surga Menurut Beberapa Agama ( Part.4 - Hindu )
Posting Komentar
Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak . Terima kasih karena telah menggunakan bahasa yang sopan pada form komentar