Home » » Surga Menurut Beberapa Agama ( Part.2 - Kristen )

Surga Menurut Beberapa Agama ( Part.2 - Kristen )

Pengertian Surga
Sorga, atau juga surga(bahasa Sanskerta svarga, स्वर्ग, "kayangan") adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya.
Dalam bahasa Jawa kata tersebut diserap menjadi swarga. Sorga dalam bahasa Arab disebut jannah, sedangkan dalam bahasa Hokkian digunakan istilah thian (天).

Surga Menurut Kristen
Suatu tempat di mana umat Allah akan memuji dan memuliakan Allah dengan suara nyaring secara abadi selama-lamanya tanpa kenal putus, tanpa kenal lelah, tanpa kenal bosan. Umat tersebut memuji Allah bersama-sama para malaikat. Tak terhitung banyaknya umat manusia di surga yang memuliakan Allah, sehingga menimbulkan suara menggemuruh bagai air bah. Kumpulan besar manusia tersebut berasal dari berbagai suku, bangsa, kaum, dan bahasa. Mereka memuliakan Allah dengan bahasa daerah mereka masing-masing, sehingga segala bahasa memuliakan Allah.

Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (Wahyu 19:6)

9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!”

11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,

12 sambil berkata: “Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!” (Wahyu 7:9-12)

Di surga tidak ada pernikahan, tidak ada hubungan sex, dan tidak ada bidadari yang melayani nafsu syahwat. Tidak ada hawa nafsu.

35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kimpoi dan tidak dikimpoikan. (Lukas 20:35)

Para pelacur yang masuk surga adalah para pelacur yang telah beriman dan bertobat, dengan kata lain, para mantan pelacur. Mereka ada di surga juga untuk memuji dan memuliakan Allah, sebab kasih karuniaNya dan ampunanNya yang besar.

28 “Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.

29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.

30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.

31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.

32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal (pelacur) percaya kepada Yohanes. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.” (Matius 21:28-32)

Setiap orang di surga akan bersukacita dalam sukacita Ilahi, bukan sukacita hawa nafsu. Sukacita itu adalah sukacita yang timbul karena memuliakan Allah tanpa kenal putus. Setiap orang adalah kudus dan suci, seperti malaikat.
Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah “anak-anak Allah”, karena mereka telah dibangkitkan. (Lukas 20:36)
Tidak ada penderitaan, dukacita, penyakit, kesakitan, ratapan, dan air mata.
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Wahyu 7:17)

Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. (Wahyu 21:4)
Tidak ada perang, tidak ada kerusuhan, tidak ada huru-hara, dan tidak ada pertikaian (ayat Wahyu 12:7-9 seharusnya diterjemahkan “Maka timbullah peperangan di alam ruh”).
17 Di sanalah orang fasik berhenti menimbulkan huru-hara, di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapat istirahat. (Ayub 3:17)
Tidak ada tawanan, tidak ada perbudakan, tidak ada manusia yang menjadi hamba manusia lain.

18 Dan para tawanan bersama-sama menjadi tenang, mereka tidak lagi mendengar suara pengerah.

19 Di sana orang kecil dan orang besar sama, dan budak bebas dari pada tuannya. (Ayub 3:18-19)
Tidak ada lagi kematian.

36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah “anak-anak Allah“, karena mereka telah dibangkitkan. (Lukas 20:36)

Tidak ada lagi kelaparan dan kehausan.
16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. (Wahyu 7:16).

Semoga Bermanfaat,
Baca Artikel Menarik Lainnya hanya di fadlybachtiar.blogspot.com

Surga Menurut Beberapa Agama ( Part.1 - Islam )
Surga Menurut Beberapa Agama ( Part.3 - Hindu )
Surga Menurut Beberapa Agama ( Part.4 - Hindu ) 
Share this article :

Posting Komentar

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak . Terima kasih karena telah menggunakan bahasa yang sopan pada form komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Fadly Bachtiar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger