Home » » Renungan di Siang Hari

Renungan di Siang Hari

Dari sebuah kesunyian kau menghela nafas panjang,
kesendirian kau rasa bagai damai menentramkan,
mulai terasa irama desah angin membelai alam mengurai bisu,
menghangatkan segala rasa yang sejenak menyapu duka lara,
setiap khayal dan lamunan selalu menghadirkan rasa merangkai kata yang kian lama semakin berhasrat,
mencoba memelihara harapan yang terpendam,
panas hujan bergelut saling berganti dan berakhir,
membayangkan, menunggu dan mulai terlintaskan tanpa sia-sia,
maka biarkanlah waktu berjalan apa adanya meski tetap tertanam dalam hati,

Tuhan,
Titik hitam telah menghantui kesucian jiwa,
bagai hutan yang kehilangan rindang,
air hujan terasa kirimi duka,
kering kemarau pun sebarkan luka,
mulai muncul pertanyaan "kenapa kau tak mau belajar? akankah kau selalu salahkan Tuhan?"

Tuhan,
Sejak Engkau benar" hadir dalam hidup suasana telah berubah,
sejukan hati yang sedang gamang bagai siraman hujan musim kemarau,
sisa murung terhapuskan saat ada getaran menyentuh kalbu sebagai pelipur lara saat ku kelabu,
Engkau kembalikan cerah langit biru,
besarkan jiwa dan yakinkan hidup ku,
hehe cahayaMu benar" terangi gelap, gelap dalan jiwa.

Disini,
aku bukan Nabi, bukan juga orang suci,
yang beranggapan selalu benar tanpa kesalahan,
yang selalu tau kesalahan orang tanpa sadar kesalahan diri,
aku jauh dari sifat sempurna yang tak luput dari dosa,
walau ini itu benar menurut ku belum tentu benar menurut mu, begitu juga sebaliknya,
karna aku hanya orang biasa yang masih harus belajar benar,

tapi bolehkah aku memberi nasihat?
saat nanti kau benar" bisa memaknai kesendirian,
ku harap kau ingat lagi sebuah makna kebersamaan,

Disaat kau ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kau ingin mendapatkannya...
Disaat kau mulai tak mencintainya...ingatlah saat pertama kau jatuh cinta padanya...
Disaat kau mulai bosan dengannya...ingatlah selalu saat terindah bersamanya...
Disaat kau ingin menduakannya...bayangkan jika dia selalu setia...
Saat kau ingin membohonginya...ingatlah disaat dia jujur padamu...
Maka kau akan merasakan arti dia untukmu...

Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu...,
Kau baru menyadari semua arti dirinya untukmu...

Yang indah hanya sementara...
Yang abadi adalah kenangan...
Yang ikhlas hanya dari hati...
Yang tulus hanya dari sanubari...

Tidak mudah mencari yang hilang
Tidak mudah mengejar impian...
Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada...
Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga...

Ingatlah pada pepatah...,
"Jika kau tiak memiliki apa yang kau sukai, maka sukailah apa yang kau miliki saat ini"

Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif....
Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas...
Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yang luar biasa, namun...
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi...
Sehelai benang pun tak bisa dimiliki...
Apalagi yang mau diperebutkan...
Apalagi yang mau disombongkan...
Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani...
Jangan terlalu perhitungan...
Janga hanya mau menang sendiri...
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita

Belajarlah tiada hari tanpa kasih...
Selalu berlapang dada dan mengalah
Hidup ceria, bebas leluasa...
Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan....
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus....

Semoga bermanfaat, by fadly bachtiar
Share this article :

Posting Komentar

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak . Terima kasih karena telah menggunakan bahasa yang sopan pada form komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Fadly Bachtiar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger