Seperti telah diungkapkan pada awal tulisan, meditasi adalah
suatu usaha untuk menundukkan pikiran kita sendiri, dan usaha ini tidak
dapt dilakukan dengan bantuan orang lain, hanya dapat dilakukan oleh
kita sendiri. Oleh kraena iu pula, hanya kita sendiri yang dapat
mengatasi tiap kesulitan yang dialami; sedangkan guru, buku petunjuk
ataupun teman lebih yang mengerti hanya dapat membantu dalam bentuk
petunjuk-petunjuk yang sepenuhnya tergantung pada kita sendiir untuk
dipergunakan atau tidak.
Latihan meditasi memerlukan lebih banyak ketekunan dari pada
berbagai latihan fisik aaupun upaya mempelajari sesuatu ilmu
pengetahuan. Kunci keberhasilan latihan meditasi adalah pada ketekunan
dan keuletan dan inipun sepenuah tergantung pada kita sendiri.
Ada beberapa kesulitan yang umumnya dialami oleh para pemula antara lain:
1. Pikiran makin menjadi liar tidak terkendali.
Mengalami hal ini, umumnya kita menjadi takut, sehingga
memutuskan untuk menyerah saja dan beranggapan kita tidak berbakat untuk
meditasi. Kita perlu memahami bahwa sebenarnya pikiran kita memang
liar, bila mulai berlatih dan tampak seolah-olah menjadi makin liar, itu
disebabkan karena sebelumnya kita tidak pernah memperhatikn dan
mengarahkan pikiran kiat pada suatu objek tertentu. Sehingga begitu kita
mulai memperhatikan gerak-gerik pikiran, maka kita mulai menyadari
keliaran pikiarn kita sehingga seolah-olah menjadi makin liar. Lagipula
sebelumnya pikiran kita bebas berkelana kian kemari dan pada waktu
berlatih kita berusaha mengarahkannya kepada satu objek meditasi; yang
artinya tidak lain dari mengekang pikiran kita sendiri. Hal ini dapat
diibaratkan seperti seekor kuda liar, yang untuk pertama sekali diikat
pada sebuah tonggak, ia akan berputar-putar dengan ganas, dan berusaha
melepaskan diri dari ikatan.
Untuk mengatasi kesulitan ini, langkah yang dapat diambil
adalah menyadari pikiran kita sendiri dengan memberikan komentar dalam
batin seperti “pikiran kacau”, “pikiran melantur”, dan sambil komentar,
pikiran yang sedang kacau, atau sedang melantur itu diperhatikan dengan
seksama, pada saat pikiran melantur itu mulai melemah, saat iu pula kita
kembalikan perhatian kita ke objek meditasi kita, yaitu sentuhan napas
di ujung hidung.
Jadi, menundukkan pikiran bukanlah dengan kekerasan, tetapi
dengan kelembutan, yaitu memperhatikan dulu pikiran kita, baru kemudian
setelah agak melemah, kembali ke objek semula.
2. Merasa pusing pada saat membuka mata setelah berlatih
Pada beberapa pemula, mereka akan mengalami rasa pusing pada
saat membuka mata seusai berlatih, sehingga mereka takut untuk berlatih
seterusnya. Sebenarnya hal ini tidak apa-apa. Ketika kita berlatih
dengan tekun, maka lama kelamaan pikiran kita menjadi tenang, ini
berarti laju pemakaian oksigen, pembuluh-pembuluh darah menuju otak pun
secara wajar menjadi menyempit, dan secara keseluruhan napas kita
menyesuaikan diri pula menjadi dalam dan halus, sesuai dengan tingkat
kebutuhan oksigen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara otomatis. Kemudian
seusai berlatih, ketika kita membuka mata, otak kiat dalam sekejap
sudah kembali aktif, sehingga kebutuhan oksigen meningkat dengan
mendadak, tetapi karena pada saat itu pembuluh-pembuluh darah yang
memasok oksigen ke otak msaih belum siap, masih menyempit, sehingga
untuk beberapa saat terjadilah kekurangan oksigen yang mengakibatkan
rasa pusing. Beberapa saat kemudian rasa pusing itu akan lenyap dengan
sendirinya, kerana pembuluh darah telah menyesuaikan diri lagi untuk
mensuplai darah sesuai dengan kebutuhannn. Dengan semakin sering
berlatih, maka lama kelamaan otak kitapun menjadi terbiasa dengan suplai
oksigen yang lebih sedikit dan pembuluh darah keotak juga makin biasa
beradaptasi terhadap kebutuhan yang berubah-ubah, maka rasa pusing
itupun tidak akan dialami lagi.
3. Merasa terapung-apung ataupun bergoyang tidak menentu
Perasaan ini timbul karena perhatian yang kurang pada objek
meditasi yaitu sentuhan napas di ujung hidung, sehingga pikiran kita
mendapatkan kesempatan untuk berkelana kian kemari, dan hal ini
menyebabkan kita merasa terapung-apung tidak menentu. Untuk mengatasi
hal ini, kita harus kembali ke objek semula yaitu sentuhan napas di
ujung hidung.
4. Sama sekali tidak dapat memusatkan pikiran.
Ada beberapa diantara kita yang merasa sangat sulit untuk
mengendalikan pikiran, bahkan untuk menghitung napas sampai 10 saja
tidak bisa. Dan bila telah berulang kali dicoba masih tetap gagal, maka
mereka perlu meneliti kembali kegiatan mereka sehari-hari, yaitu Sila.
Apakah mereka melanggar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari! Pancasila
disini adalah Upaya dan makan/minum yang memabukkan. Karena, seperti
halnya suatu pohon yang besar memerlukan akar-akar yang kuat agar tidak
tumbang, maka pohon meditasi memerlukan akar Sila yang kuat untuk dapat
berkembang dan menjadi kokoh.
Dan pelaksanaan kelima sila ini perlu ditinjau dengan cermat
bila pada tahap tertentu dalam latihan meditasi kita mengalami kesulitan
untuk melangkah ke tahap berikutnya.
Berlatih meditasi penapasan bertujuan memperoleh ketenangan
dengan cara memusatkan perhatian pada sentuhan napas di ujung hidung.
Sedangkan napas itu sendiri tidaklah diatur agar menjadi lebih panjang
atau pendek, tetapi dibiarkan berlangsung secara alamiah dan wajar
sehingga pengamatan pada proses napas juga dapat berlangsung secara
wajar dan alamiah.
Walaupun metode meditasi ini telah berusia lebih dari 2500
tahun, namun manfaatnya bagi ketentraman batin umat manusia masih sangat
besar; bahkan kemajuan teknologi yang telah dicapai sampai saat inipun
belum dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih tentram, malahan
sebaliknya, misalnya, teknologi nuklir lebih membuat gelisah dan cemas
daripada membawa ketentraman.
Telah ditekankan dibagian awal tulisan ini, latihan meditasi
jauh lebih banyak menuntut ketekunan bila dibandingkan dengan latihan
yang lain. Oleh karena itu keberhasilan atau kegagalan dalam berlatih
aklan lebih ditentukan oleh keuletan dan ketekunan kita. Tanpa keuletan
dan ketekunan berbagai rintangan tidak akan dapat teratasi; tetapi nilai
dari ketenangan yang diperoleh walaupun itu hanya berlangsung hanya
setengah menit saja, luar biasa nilainya bagi kesejahteraan dan
kebahagiaan batin kita.
Home »
MEDITATION
» MENGATASI KESULITAN PADA WAKTU BERLATIH MEDITASI PERNAFASAN
MENGATASI KESULITAN PADA WAKTU BERLATIH MEDITASI PERNAFASAN
Label:
MEDITATION
+ comment + 1 comment
Sy sdg belajar meditasi, trmksh informasinya.
Posting Komentar
Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak . Terima kasih karena telah menggunakan bahasa yang sopan pada form komentar