Sejumlah perusahaan energi di Amerika Serikat menjadi korban serangan hacker
atau peretas, yang membuat kalang kabut pemerintah Amerika Serikat.
Atas serangan dahsyat ini, AS pun menuduh Iran di belakang serangan cyber para hacker.
Dilansir dari laman Wall Street Journal, Jumat (24/5/2013), serangan yang dilancarkan tak sembarangan. Sebab, para hacker bisa menembus sistem pengendali yang memungkinkan memanipulasi jalur pipa minyak dan gas milik perusahaan energi.
Serangan
itu disebut salah satu pejabat AS, "cukup jauh hingga mengkhawatirkan
orang-orang". Tapi tak dijelaskan lebih rinci sejauh apa manipulasi
jalur pipa itu telah dilakukan.
Pejabat itu bahkan menyebut serangan hacker Iran lebih berbahaya dari serangan hacker China. Sebab, para hacker China hanya melakukan peretasan untuk mencuri data dan informasi. Sedangkan serangan para hacker Iran berpotensi melakukan perusakan dan sabotase.
"Ini mewakili peningkatan aktivitas cyber
yang dilakukan rezim Iran. Semakin sering mereka melakukan itu, maka
perhatian kami pun akan terus meningkat," ucap pejabat itu. "Apa yang
telah mereka lakukan sudah kami perhatikan, mereka harus waspada,"
ancamnya.
Lebih lanjut, pejabat dan mantan pejabat AS mengatakan serangan hacker
Iran tampaknya akan difokuskan pada sistem kendali yang menjalankan
minyak dan gas di sejumlah perusahaan energi. Sistem kendali itu
menjalankan infrastruktur penting, mengatur aliran minyak dan gas,
bahkan listrik. Selain itu sistem juga bisa menyalakan, mematikan, dan
mengendalikan fungsi kunci.
Sayangnya hingga saat ini para sumber Wall Street Journal tidak menyebut perusahaan apa saja yang sudah jadi korban serangan.
Infiltrasi dan serangan yang dilakukan hacker
asal Iran memang gencar dilakukan ke AS dalam beberapa bulan terakhir.
Beberapa waktu lalu, para hacker dari negeri para mullah itu melancarkan
serangan Distributed Denial of Services atau DDoS untuk melumpuhkan jaringan internet milik bank-bank di AS.
Perang
di dunia maya tampaknya akan semakin memanas antara Iran dan AS.
Sebelumnya, AS dan Israel dituduh Iran melancarkan serangan dengan
menyebar virus Stuxnet. Bahkan serangan juga dilakukan terhadap
instalasi nuklir milik Iran.
Posting Komentar
Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak . Terima kasih karena telah menggunakan bahasa yang sopan pada form komentar